TUGAS MAKALAH
DASAR-DASAR ILMU DAKWAH
PERKEMBANGAN ILMU DAKWAH, ILMU DAKWAH TERAPAN & AYAT-AYAT TENTANG
DAKWAH
Disusun oleh :
Yayang meilanda
Kelas : kpi-c
Semester : I
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN ILMU DAKWAH
1.
Tahap identifikasi maslah dan
perumusan pemikiran dakwah sebagai fenomena dakwah sebagai fenomena tauhid,
sosial dan sejarah.
2.
Tahap pemikiran dakwah sebagai
bidang kajian akademik di perguruan tinggi
3.
Tahap pemikiran dakwah secara
sistem matik keilmuan dengan pendekatan epistemologi dan sistem serta
pengembangannya dalam pendidikan tinggi dakwah.
B. Ilmu dakwah terapan
1.
Filsafat dakwah
2.
Pisikologi dakwah
3.
Sejrah dakwah
4.
Metodologi dakwah
5.
Sosiologi dakwah
6.
Komunikasi dakwah
7.
Strategi dakwah
8.
Politik dakwah
9.
Sistem dakwah
10.
Teori-teori dakwah
C.
Ayat-ayat tentang dakwah
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt, yang mana telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyesaikan penyusunan makalah ini, makalah ini
saya susun berdasarkan tugas yang diperintahkan oleh dosen.
Makalah
ini saya sajikan supaya pengetahuan yang di peroleh khususnya dalam mata kuliah
Dasar-dasar Ilmu Dakwah menjadi lebih
bermakna dan menambah pengetahuan mahasiswa/i dalam meningkat kan prestasinya
Saya
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan . mka dari itu
kritik dan saran dari bapak/ibu dosen sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun,
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dakawah dalam prktiknya merupakan kegitan yang sudah cukup tua,yaitu sejak
adanya tugas dan fungsi yang harus di emban oleh manusia di kehidupan dunia
ini. Oleh sebab itu, eksitensi dakwah tidak dapat di pungkiri oleh siapapun
karena kegiatan dakwah sebagai proses penyelamatan umat manusia dari berbagai
persoalan yang merugikan kehidupannya, merupakan bagian dari tugas dan fungsi
manusia sabagai khalifah fi al-ardh.
Seiring
dengan perkembangan zaman, manusia dari hari kehari semakin tidak menentu
keadaan nya baik itu segi moralitas, keagamaan maupun kehidupan sosial, ekonomi
atau politik. Jadi sudah sepantas nya masyarakat muslim untuk melakukan dakwah
baik itu secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Sehingga dengan dilakukan nya
dakwah setidaknya dapat memperbaiki kehidupan individu, kelompok atau pun
masyrakat pada umumnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN ILMU DAKWAH
Perkembangan ilmu dakwah ditadai dengan adanya perkembangan
pemikiran, ide, gagasan, kajian atau studi tentang dakwah.karena isi ilmu
adalah teori, maka mengembangkan ilmu dakwah adalah mengembangkan teorinya.
Merujuk pada tulisan Amrullah Ahmad dakwah islam sebagai ilmu sebuah kajian epitemologi dan struktur ke
ilmuan dakwah Secara garis besar perkembangan pemikiran dakwah dapat dibagi
dalam beberapa tahap. Beliau mengkaji sejarah pemikiran dakwah sebagai ilmu
dengan hanya bertupu pada buku-buku yang secara ekspisit mencantumkan judul
tentang dakwah serta hal-hal yang paliing nampak jelas kaitan nya dengan
dakwah. Tahap pemikiran dakwah sebagai ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap identifikasi maslah dan
perumusan pemikiran dakwah sebagai fenomena dakwah sebagai fenomena tauhid,
sosial dan sejarah.
Imam Al-Ghzali salah seorang ulama
besar, pemikir muslim pada jaman klasik(hidup sampai awal abad 12) secara
khusus pernah mengkaji maslah dakwah dalam kaitannya dengan amar ma’ruf dah
nahi mungkar dalam kitab nya yang sngat terkenal “Ihya Ulumuddin”. Kajian nya
sangant jelas menggambarkan betapa
kegiatan dakwah fenomena dalam masyarakat muslim yang menyebabkan terbentuknya
masyarakat iislam. Amar ma’ruf nahi mungkar menjadi inti penegak dalam dinamika
masyarakat islam.
Dikalangan intelek tual Barat, Thomas
W.Arnold mengkaji maslah dakwah di berbagai belahan bumi dalam pendekatan
sejarah dalam bukunya yang terkenal “The Preacing of Islam” (1896) yang sngat
berpengaruh dikalangan pemikir dakwah di Timur Tengah karena bukunya dicetak
berulang ulang sampai 3 kali. Dari kalangan pemikir muslim di Timur Tengah
muncul tokoh pemikir dakwah Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang menulis buku “al-dawah al-Tammah wa al-tadzkirab Ammah”
(1933) yang isinya membahas klsifikasi sasaran dakwah. Sedangkan Muhammad
Ahmad al-Dawi menulis buku dengan judul “Da’watu
Rasul ilah Allahi ta’ala” (1935) yangmembahas tahapan dakwah. Pada tahap
ini nidentifikasi gerakan dakwah sebagai fenomena tauhid , sosial dan sejarah
sudah dikaji secara ilmiah. Faktor
lainya mengapa terjadi kelambanan kajian ilmiah dakwah islam karena ada
kecenderungan umat uslam bahwa kesadaran amaliah lebih tinggi dibandingkan
kesadaran teoritik.
2. Tahap pemikiran dakwah
sebagai bidang kajian akademik di perguruan tinggi
Salah satu bentuk pengakuan bahwa bidang
pengetahuan disebut ilmu pengetahuan adalah karena bidang pengetahuan itu
diterima di dunia akademik dandikaji
secara disipliner dalam wadah program studi/jurusan/fakultas. Dilihat dari sisi
ini bahwa ilmu dakwah sudah diakui masyarakat ilmiah sejak dibukanya jurusan
Dakwah pada fakultas Ushuludin Universitas al-Azhar pada tahun 1942 dengan
ditandai terbitnya karya ilmiah syech Ali Makhfud dengan judul “hidayatul mursyidin”. isinya buku ini menekankan
pada lingkup kajian dakwah sebagai tablig dalam pengertian penyiaran islam
melalui kitabah.
Sejak ilmu dakwah memperoleh status
akademik (1942)sampai sekitar 1980, sekitar 38 tahun banyak buku yang di
terbitkan oleh para pemikir dakwah.
Para pengkaji dakwah dan karya yang di hasilkan antara lain :
a.
Syech Ali Mahfudz, Hidayatul mursyidin (1942) yang kemudian
oleh sebagian pengamat dipandang sebagai mila-mula terciptanya ilmu dakwah
b.
Muhammad al-Ghazali, Fi Maukibid Dakwah (1954) yang
mebicarakan perlunya perbaikan masyarakat dan Ma’allabi Dirasat Fid-Dakwah Wad-Du’at (1961)yang menekankan akan
keperluan akan dakwah, problematika dan proses dakwah.
c.
Abu Bakar Zakri, Al-Da’watu il al-Islam (1961) membicrakan
pokok-pokok dakwah, kelompok da’i, teori dakwah serta metode menghadapi sasaran
dakwah
d.
Barmawi Umari, Asas-asa ilmu Dakwah (1961) yang
mengkaji masalah unsur-unsur dakwah islam (tablig)
e.
Jauhari Lubis, Penyuluhan Masyarakat Agama, jakarta
DEPAG, 1963
3. Tahap pemikiran dakwah secara
sistem matik keilmuan dengan pendekatan epistemologi dan sistem serta
pengembangannya dalam pendidikan tinggi dakwah.
Tahap ini dimulai 1981 sampai sekarang,
pada tahap ini ada kemajuan yang sngat berarti yaitu adanya ledakan buku-buku
dakwah yang disertai dengan usaha sistematisasi keilmuan dakwah dengan
pendekatan sistem dan epistemologi(teori pengetahuan). Oleh karena itu pola
kecenderungan pemikiran dakwah pada tahapan ini ditandai dengan:
a.
Adanya cara pandang tentang dakwah
sebagai fenomena tauhid dan kemasyarakatan.
b.
Dakwah tidakhanya dilihat sebagai
kehidupan tabligh tetapi juga pembangunan umat dalam bentuk pengembangan
masyrakat islam
c.
Dakwah bukan lagi hanya dilihat
dalam perspektif masalah lokal tetapi dalam perspektif yang mendunia (global)
sehingga setiap unsur sistemdakwah dapat di pengaruhi oleh perkembagan politik,
ekonomi, sains dan teknologi masyarakat sejagat.
d.
Pendekatan dakwah bukan lagi hanya
dilihat dengan menggunakan unsur-unsur dakwah tetapi menggunakan pendekatan
sistem yang lebih bisa menjelaskan interakasiyang dimaksud
e.
Kajian dakwah bukan lagi hanya
dilihat sebagai kegiatan atau seni tetapi sebagai fenomena keilmuan yang
didekati dengan epistemologi yang lebih jelas.
B.
Ilmu dakwah terapan
1. Filsafat dakwah
Filsafat dakwah menelaah
status, hakikat dan tujuan dakwah. Apakah hakikat dakwah dalam perspektif
sisteb baik dari segi subtansi maupun eksitensi dan aktulisme ? apakah yang
menjadi tujuan ideal dan tujuan antara dakwah dan hubungan tujuan dakwah dengan
tugas kehalifahan
2. Pisikologi dakwah
Pisikalogi dakwah menelaah
hubungan kewajiban antara Da’i dengan audiens (obyek dakwah).sejauh mana mereka
merasa seiman dan merasakan kesatuan tugas Allah swt yang disebut dakwah.
3. Sejrah dakwah
Sejarah dakwah menelaah
kesuluruhan proses dakwah. Mengenai teori-teori dakwah, para tokooh dakwah,
masalah-maslah yang dihadapi. Kemudian dipadukan menjadi sejarah dakwah
nasional dan internasional.
4. Metodologi dakwah
Metodologi dakwah adalah
salah satu disiplin ilmu dakwah yang menelaah cara-cara yang ditempuh oleh
dakwah. Didalam nya mencakupi:
a.
Cara dakwah dalam bentuk global
b.
Cara merumuskan masalah sasaran
dakwah
c.
Cara menentukan fteknik dakwah
d.
Cara memperoleh pemahaman,
pemasukan, pengamalan, dan pelembagaan islam dalam kehidupan pri badi dan umat
e.
Cara menghitungkan dan
menganalisisis medan dakwah
f.
Cara merinci tujuan oprasional
dakwah dalam kegiatan tertentu
5. Sosiologi dakwah
Adalah menelaah pola
interaksi antaralembaga dakwah termasuk
Da’i dengan audiens, pola interaksi lembaga lembaga dakwah. Pola
interaksi antar audiens dalam mewujudkan tujuan dakwah.
6. Komunikasi dakwah
Menelaah pola hubungan formal
antara da’i dengan jamaah antar lembaga-lembaga dakwah, pemerintah, lembaga
penyebaran agama lain.
7. Strategi dakwah
Menelaah akar-akar masalah
maslah dakwah yang paling berpengaruh terhadap perjalanan dakwah pola pemecahan
nya secara global dan sistematis dengan tahapan-tahapan pemecahan yang
beruurutan
8.
Politik dakwah
Kebijakan pemerintah tentang
dakwah, politik dakwah ini sepanjang masa bisa ber ubah ubah tergantung keadaan
yang ada. Politik ini diharapkan ada saling pengertian antara lembaga dakwah
dengan pemerintah dan juga sebalik nya.
9. Sistem dakwah
Komponen-komponen dakwah,
hubungan antara komponen dalam prosen mentrasformasikan islam menjadi
kenyataan. Berfungsi sebagai analisis dakwah serta alat untuk menentukan,
menjelaskan dan merumuskan masalah
10. Teori-teori dakwah
Hubungan konsep bdalam sebuah
kerangka pemikiran dakwah yangberkualitas sebagai alat merumuskan, menjelaskan
dan memecahkan masalah.
C. Ayat-ayat tentang dakwah
a.
Q.S. Ali Imran [3]: 104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
b.
Q.S. Ali Imran [3]: 110
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)
c.
Q.S. An-Nahl [16]:125
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)
d.
Q.S. Al-Qashash [28]: 87
وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنزِلَتْ إِلَيْكَ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 87)
وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنزِلَتْ إِلَيْكَ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 87)
e.
Q.S. Al-Qashash [28]: 87
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas mengenai perkembangan ilmu dakwah, ilmu dakwah terapan,
dan ayat-ayat tentang dakwah dapat disimpulkan bahwa :
1. perkembangan ilmu
a.
perkembangan ilmu dakwah ditandai
dengan adanya pengembangan pikiran dan gagasan, kajian atau stadi tetntang
dakwah.
b.
Munculnya tokoh-tokoh pemikir ilmu
dakwah dari Timur Tengah sesudah Imam Al-Ghazali dengan bukunya “ihya
umuluddin” dan Amar ma’ruf nahi mungkar menjadi inti penegak dalam dinamika
masyarakat islam.
c.
Ditambahkannya ilmu dakwah sebagai
satu bidang akademik di Universitas Al-Azhar pada taun 1942
d.
Adanya ledakan buku-buku dakwah
yang disertai usaha sistematisasi keilmuan dakwah dengan pendekatan sistem dan
epistemologi (teori pengetahuan)
2. Ilmu dakwah terapan
Pengertian ilmu dakwah
mengandung arti panggilan dari Tuhan dan Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia
agar percaya kepada ajaran Islam dan mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu
dalam segala segi kehidupannya.
Filsafat bersifat
spekulatif dengan melampaui batas-batas penegtahuan ilmiah. Filsafat sebagai
pemikiran sedalam-dalamnya, seluas-luasnya dan sejauh-jauhnya tentang hakikat
segala “yang ada” yang mungkin ada.
3. Ayat-ayat tentang dakwah
Dakwah adalah kewajiban untuk semua umat manusia yang
beraga islam untuk memperbaiki, atau menyebarkan aga islam, dan untuk
menyelamatkan umat manusia dari segala aspek yang merugikannya. amar ma’ruf nahi mungkar adalah
penggerakdalam dinamika msyarakat islam
B. SARAN
Saran
dari penulis yang dapat disampaikan yaitu belajar lah dengan sungguh-sungguh
dan rajin khususnya dalam Dasar-dasar
ilmu dakwah karena ii menyangkut dengan jewajiban semua umat manusia untuk
berdakwah dan tidak akan bisa berdakwah dengan baik tanpa mengetahui
dasar-dasarnya.
No comments:
Post a Comment